Part I
Dalam ceritaku ini segalanya berubah…
Ketika aku mulai merasa kesepian dan sahabatku sudah tidak punya
harapan lagi aku merasa bosan,, tidak seperti dulu yang semuanya serba dengan
tantangan.. sekarang tinggal aku sendiri di dalam sepinya hati, tiada yang
menemani.. aku seperti orang yang baru kalah perang, tapi kalau dipikir-pikir
aku memang kalah perang..
Tak tahu arah lagi dan tak tahu jalan mana yang harus aku lewati.. aku
hanya menunggu sampai ada orang yang mau menunjukkan arah dan jalan mana yang
harus aku lewati.. hingga pada saat itu datanglah seorang gadis berkerudung
yang bertanya kepadaku, “kamu sedang apa disini ?” dan aku hanya menjawab, “aku
sedang menunggu seseorang yang mau menemaniku mencari jalan takdirku”.. dengan
wajah bingung gadis itu menjawab,”aku mungkin bisa membantumu menemukan jalan
takdirmu”.. kami berdua pun akhirnya bersama mencari jalan takdirku.
Dalam perjalanan,, dia sempat bertanya kepadaku tentang masalah yang
sudah membuat aku tersesat itu.. sebenarnya aku ingin melupakan semua masalahku
dan tidak ingin mengingatnya lagi dan dengan perasaan yang berat aku pun
menceritakan semuanya.. Akhirnya dia pun mengerti dengan masalah yang aku alami
itu.. terkadang dia juga mau curhat kepadaku, kami berdua menjadi lebih akrab..
selama perjalanan aku selalu menilai gadis itu, dia adalah orang baik,
pengertian, bisa menghargai orang lain, asik diajak bicara dan jujur.. tidak
seperti seseorang yang pernah mengisi masa laluku.. aku lebih suka dengan gadis
ini.. karena dia semangatku mulai kembali dan aku tidak kesepian lagi, aku
sangat berterimakasih kepada gadis berkerudung itu karena sudah menemaniku..
Beberapa minggu berlalu… dalam perjalanan, seperti biasa kami saling
bercanda..
dia bertanya kepadaku, “apakah kamu sudah tidak kesepian lagi ?”
“iya.. tentu saja” jawabku senang
”udah ada yang mengisi hatimu lagi yaa ??” Tanya gadis itu dengan
senyum manisnya
”belum, emang siapa lho yang udah mengisi hatiku iw ?” kataku lagi
dengan wajah bingung
”..hmm gak tau yea..” jawab gadis itu sambil memalingkan wajah ke
arah lain
”yaelah.. beneran deh, belum ada” kataku dengan nada meyakinkan..
“gak jadi traktiran no…” gadis itu sambil menoleh lagi kearah ku
Sebenarnya aku masih bingung dengan yang dikatakan gadis berkerudung
itu, apa maunya ? apa maksudnya ? tapi aku selalu berusaha tidak cuek kepadanya
dan selalu tersenyum kepadanya..
“hahaha..traktiran lagi..traktiran lagi.. malah sampean lho yang aku
jadikan pacar..” sahutku dengan nada bercanda dan tawa
“hach..? lha hari ini temenku banyak yang jadian oe..” sahutnya dengan
lagak bingung
“wah.. bagus berati” kataku lagi
Aku tidak pernah menjelaskan maksud dari kata-kataku tentang “pacar”
itu kepadanya.. karena sebenarnya aku memang bercanda.. aku tahu mungkin ada
perasaan lain yang selama ini masih tersimpan dalam hati gadis berkerudung itu,
tapi aku tidak berani menanyakannya.. aku hanya menganggapnya sebagai adikku,,
tidak lebih… aku tidak mau lagi pengalaman lamaku itu terulang kembali, aku malah
bahagia seperti ini..
Aku bersyukur dipertemukan dengan gadis itu, dia sangat baik dan dia
juga bisa membangkitkan semangatku… aku tidak ingin membuatnya kecewa.. walaupun kenangan tempo doeloe masih sesekali
mengganggu pikiranku, bagaimana tidak mengganggu kalau masih kerap hadir di
depanku.. tapi aku cuek dengan semua itu, dia hanyalah masalalu.. aku ingin
melupakannya dan aku selalu berusaha menjaga hubungan baikku dengan gadis
berkerudung itu agar tidak rusak karena cerita masalalu… terkadang memang sulit
berbicara dengan gadis itu pas dia lagi membahas tentang cerita masa laluku..
aku selalu berusaha menghindar dan keluar dari topik, karena saat-saat sulit
untuk meyakinkan gadis berkerudung itu adalah tentang cerita masa laluku.
Dia pernah mengungkapkan secara tidak langsung tentang pilihannya… “dia
mengganggap aku hanya sebagai kakaknya” dan aku malah suka dengan itu karena
ternyata gadis berkerudung itu sependapat denganku..
SELESAI…
0 comments:
Post a Comment