Pasti kau melihat aku tidak seperti orang yang lain…
Memang aku tidak seperti orang lain, aku mencoba sesuatu yang berbeda
dari orang lain. Seperti kejadian waktu itu, di Lab atas.. pasti jarang ada
orang yang mau melakukan hal itu, maksudku dalam lingkup sekolah.
Kebanyakan orang melakukan suatu hal dengan cara sederhana dan berusaha
mencari suatu hal dengan resiko kecil.
Tapi tidak denganku, aku mencoba membuat sesuatu yang sepesial. Sesuatu yang
tidak akan pernah kau lupakan,
tapi sesuatu yang sepesial itu menjadi sia-sia.. kau tahu sebabnya kan..!
mungkin beberapa hari ini kau melihat ada yang aneh pada diriku, aku
mendadak cuek kepadamu. Kau mungkin bingung dan tidak tahu menahu apa sebabnya.
Tentu saja, karena sebelumnya aku masih biasa-biasa saja denganmu.
Sebenarnya sejak kejadian itu aku sudah kecewa kepadamu, kau tidak tahu
caranya menghargai tindakan orang, kau juga tidak tahu caranya menghargai karya
orang. Kenapa aku bisa bicara seperti itu, karena aku tahu siapa dirimu.
Seharusnya kau tahu bagaimana caranya menghargai tindakan orang lain,
walaupun tindakan itu tidak kau sukai. Setidaknya kau masih bisa tersenyum dan
bilang "terimakasih karena sudah mau melakukan hal itu, dan maaf karena tidak
bisa menerima hal itu". Itu adalah cara yang sopan dan lebih bisa di terima
orang lain..
Memang setelahnya kamu sempat berbicara padaku dan meminta maaf kepadaku setelah itu,, aku masih bisa menerimanya dan itu adalah
beberapa menit bersamamu yang juga tidak bisa aku lupakan. Mungkin kalau teman-temanmu tidak menyuruhmu waktu itu, aku tidak akan pernah mendengarmu minta maaf kepadaku dan menjelaskan semuanya.
Setelah itu aku mencoba merahasiakan semua yang telah terjadi. Semua orang yang terlibat saat kejadian itu
sudah berjanji kepadaku tidak akan bicara pada siapapun. Kenapa aku melakukan itu ? karena aku ingin
melindungimu, agar beritanya tidak menyebar luas. Bayangkan apa yang akan
terjadi jika berita itu menyebar langsung.
Keesokan harinya aku mencoba memendam semua rasa kecewaku dalam-dalam dan bertindak seperti biasa. Tapi tidak denganmu, aku mencoba menjadi temanmu, menjadi sahabatmu. Tapi setiap aku mendekat , kau selalu menjauh. Setiap aku ada, kau selalu pergi. Sebenarnya ada apa denganmu ? kau membuatku merasa jengkel dan memicu emosi di dalam diriku. Meski begitu aku tidk bisa membencimu lebih dari satu hari.
Keesokan harinya aku mencoba memendam semua rasa kecewaku dalam-dalam dan bertindak seperti biasa. Tapi tidak denganmu, aku mencoba menjadi temanmu, menjadi sahabatmu. Tapi setiap aku mendekat , kau selalu menjauh. Setiap aku ada, kau selalu pergi. Sebenarnya ada apa denganmu ? kau membuatku merasa jengkel dan memicu emosi di dalam diriku. Meski begitu aku tidk bisa membencimu lebih dari satu hari.
Setiap saat aku selalu memberi jempol pada setiap setatusmu, tapi kau
tidak pernah meberi jempol pada setatusku. Pernah pun tapi itu jarang sekali.
Bahkan aku pernah ngBOM setatusmu,, dan kau pasti tahu kalau aku yang ngBOM.
Tapi kau tidak merespon, itukah namanya berterimakasih atau menghargai tindakan
orang ??.. aku rasa tidak.. Maaf kalau aku harus bilang gitu, karena sebenarnya tujuanku bilang begitu adalah untuk mengajarimu bgaimana cara menghargai orang di sekitarmu.
Aku tidak tahu bagaimana perasaanmu sebenarya kepadaku.. namun sekarang aku sudah tidak peduli lagi dengan itu semua, karena kau juga sudah tidak peduli lagi kepadaku.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sebelum semua itu terjadi, aku sudah tahu semuanya.. aku sudah tahu
semua tentang dirimu.. walaupun itu semua membuatku bingung dan berpikir untuk
yang kedua kalinya.. aku sempat menyerah dan mau berhenti, namun di dalam
hatiku aku tidak bisa berhenti di situ. Aku harus mencari jawaban darimu..
hingga akhirnya aku melakukannya dan kau bilang, “Gak bisa”. Dalam hatiku ada rasa
kecewa dan rasa senang.
Kecewa karena apa yang selama ini aku lakukan dan apa yang selama ini
aku berikan tidak terbalas.
Senang karena Tuhan sudah memberikan aku petunjuk, dan aku menganggap
itulah yang terbaik untukku.
Aku yakin bahwa sebenarnya kau sudah tahu bagaimana perasaanku
kepadamu.. lalu kenapa kau hanya diam
saja dan tidak mengatakan yang sebenarnya kepadaku ?,, sebelumnya aku
memang sudah merasakan bahwa kau sudah punya yang lain, tapi aku menganggapnya
Cuma perasaanku saja dan aku tetap pada jalanku..
hingga perasaanku itu menunjukkan faktanya lewat dirimu..
Tahukah kau apa yang aku pikirkan waktu itu ? ya, aku merasa sudah tertipu..
Sejak itu aku berjanji kepada diriku sendiri tidak akan lagi mengejarmu, dan aku juga tidak akan pernah lagi menembakmu untuk yang kedua kalinya... Tenanglah aku juga tidak akan ikut campur urusanmu lagi.
Sekarang terserah kepadamu, yang jelas aku sudah selesai denganmu. Tapi kalau kamu masih ingin meminta bantuan kepadaku, aku akan berusaha membantumu. Sekali lagi aku ingin mengatakan kalau aku tidak pernah bisa membencimu.
Sejak itu aku berjanji kepada diriku sendiri tidak akan lagi mengejarmu, dan aku juga tidak akan pernah lagi menembakmu untuk yang kedua kalinya... Tenanglah aku juga tidak akan ikut campur urusanmu lagi.
Sekarang terserah kepadamu, yang jelas aku sudah selesai denganmu. Tapi kalau kamu masih ingin meminta bantuan kepadaku, aku akan berusaha membantumu. Sekali lagi aku ingin mengatakan kalau aku tidak pernah bisa membencimu.
Dulu aku bisa merasakan apa yang sedang kamu rasakan,
Aku bisa melihat apa yang sedang kamu pikirkan..
itu semua bagaikan indra ke enam bagiku..
dan sekarang aku sudah melupakannya..
dan sekarang aku sudah melupakannya..
0 comments:
Post a Comment