Sebenarnya aku tidak ingin membuat masalah lagi dengan menulis sebuah ungkapan-ungkapan. Tapi kenapa kau tidak mengerti juga. Aku tidak suka jika semua selalu ditanggapi dengan serius. Bagiku ada waktu dan tempat sendiri untuk serius. Yang tidak aku suka darimu adalah kau seorang dengan tipe serius, jarang bercanda, yang membuat orang jadi bosan.
Sangat berbeda dengan temanmu. Temanmu tahu saatnya bercanda dan saatnya serius, dia bisa menanggapi semuanya. Justru yang seperti itu membuat orang senang dan jarang bosan karena orang bisa terhibur. Coba lihat dengan orang yang selalu saja serius, mereka akan selalu banyak masalah dan kebanyakan sering galau apalagi kalau cewe, pasti ujung-ujungnya nangis.
Kemudian yang tidak aku suka lagi adalah. Kamu tidak mengerti setiap yang aku katakan. Seperti aku sudah menganggapmu sebagai adikku, adik yang spesial malahan. Tapi kenapa kau selalu tidak mengerti tentang itu semua, kau selalu berlebihan menganggapnya. Walaupun sepesial atau tidak, tetap saja hanya seorang adik, tidak lebih dari itu. Aku sudah mengira bahwa sikapmu yang seperti itu akan membawamu pada jurang kekecewaan.
(12/12/2012) ingat tanggal itu ?
Tanggal cantik itu adalah akhir semuanya dan merupakan kebebasanku dari semua masalahmu. Kau sudah tidak bisa menyalahkan aku lagi atas semua masalahmu. Karena pada tanggal itu kau sudah mengumandangkan Proklamasi Kemerdekaanmu sendiri. Kau tidak ingat ? menulis status di facebook membahas tentang KISAH BARU. Setelah kau mengatakan itu di facebook berarti aku sudah bebas berekspresi dan berkarya. Jika kau cemburu dengan semua tindakanku berarti itu adalah masalahmu sendiri juga salahmu sendiri.
Aku tidak bilang mau melupakan dirinya, aku hanya bilng tidak akan mencampuri urusannya dan juga melupakan cerita waktu itu (bukan orangnya). Sebenarnya aku juga tidak memburu dia lagi. Aku tidak memburu tapi aku mendekati dia karena aku ingin berteman dan bersahabat dengan dia. Kau tidak tahu apa-apa tentang masalah kami berdua. Kau juga tidak tahu penyebab kita berdua seperti ini. Bukan cuma karena dia sudah membuatku kecewa, itu hanyalah sebuah masalah yang kecil, tetapi ada masalah lain yang menghalangi kami. Aku mendekatinya hanya juga untuk meyakinkan dia bahwa tidak ada dendam dalam diriku.
"BERHATI-HATILAH DENGAN UCAPANMU SENDIRI"
0 comments:
Post a Comment